Stres
Pengertian
Stres
Stres
dalam arti secara umum adalah perasaan tertekan, cemas dan tegang. Dalam bahasa
sehari – hari stres di kenal sebagai stimulus atau respon yang menuntut
individu untuk melakukan penyesuaian. stres adalah keadaan internal yang dapat
diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial
yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan
individu untuk mengatasinya. Stres juga adalah suatu keadaan tertekan, baik
secara fisik maupun psikologis.
Stres
juga diterangkan sebagai suatu istilah yang digunakan dalam ilmu perilaku dan
ilmu alam untuk mengindikasikan situasi atau kondisi fisik, biologis dan
psikologis organisme yang memberikan tekanan kepada organisme itu sehingga ia
berada diatas ambang batas kekuatan adaptifnya. Stres merupakan mekanisme yang
kompleks dan menghasilkan respon yang saling terkait baik fisiologis,
psikologis, maupun perilaku pada individu yang mengalaminya, dimana mekanisme
tersebut bersifat individual yang sifatnya berbeda antara individu yang satu
dengan individu yang lain.
stres
memiliki memiliki tiga bentuk yaitu:
1. Stimulus,
yaitu stres merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang menimbulkan stres atau disebut juga dengan stressor.
2.
Respon, yaitu stres yang merupakan suatu respon atau reaksi individu yang muncul
karena adanya situasi tertentu yang
menimbulkan stres. Respon yang muncul dapat secara psikologis, seperti: jantung
berdebar, gemetar, pusing, serta respon
psikologis seperti: takut, cemas, sulit berkonsentrasi, dan mudahtersinggung.
3.
Proses, yaitu stres digambarkan sebagai suatu proses dimana individu secara aktif
dapat mempengaruhi dampak stres melalui strategi tingkah laku, kognisi maupun
afeksi.
Penyebab
Stres atau Stressor
Stressor
adalah
faktor-faktor dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya respon
stres. Stressor dapat berasal dari berbagai sumber, baik dari kondisi
fisik, psikologis, maupun sosial dan juga muncul pada situasi kerja, dirumah,
dalam kehidupan sosial, dan lingkungan luar lainnya. stressor dapat
berwujud atau berbentuk fisik (seperti polusi udara) dan dapat juga berkaitan
dengan lingkungan sosial (seperti interaksi sosial). Pikiran dan perasaan
individu sendiri yang dianggap sebagai suatu ancaman baik yang nyata maupun
imajinasi dapat juga menjadi stressor.
Sumber
– sumber yang dapat menyebabkan stres yaitu:
a. life events
atau peristiwa – peristiwa dalam kehidupan , baik yang bersifat negative maupun
positif , seperti kriminalitas , pemerkosaan , kekerasan , kehilangan anggota
keluarga, bencana alam dan pertengkaran
b. frustrassion
terjadi ketika suatu tujuan atau motif seseorang tidak terpenuhi atau
terpuaskan.
c. Conflict merupakan
keadaan dimana seseorang individu tidak dapat memenuhi tujuan atau motifnya
karena adanya gangguan dari orang lain.
d. Preasure
yaitu tekanan merupakan stress yang muncul karena disebabkan oleh ancaman
kejadian negative.
e. Daily
hassles yaitu kejadian kecil yang terjadi berulang-ulang setiap
hari seperti masalah kerja di kantor, sekolah dan sebagainya.
f. Personal stressor yaitu ancaman atau gangguan
yang lebih kuat atau kehilangan besar terhadap sesuatu yang terjadi pada level
individual seperti kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan,
masalah keuangan dan masalah pribadi lainnya.
g.
Environtmental
kondisi
lingkunngan seperti suhu ruangan , polusi udara , lebisingan dan lain- lain.
umur
adalah salah satu faktor penting yang menjadi penyebab stres, semakin bertambah
umur seseorang, semakin mudah mengalami stres. Hal ini antara lain disebabkan
oleh faktor fisiologis yang telah mengalami kemunduran dalam berbagai kemampuan
seperti kemampuan visual, berpikir, mengingat dan mendengar. Pengalaman kerja
juga mempengaruhi munculnya stres kerja. Individu yang memiliki pengalaman
kerja lebih lama, cenderung lebih rentan terhadap tekanan-tekanan dalam
pekerjaan, daripada individu dengan sedikit pengalaman
Reaksi
Psikologis terhadap Stres
· Anxiety (
kecemasan )
Merupakan
emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan munculnya khawatir,
ketegangan / tertekan , ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi dan ketakutan
yang mana tanda – tanda ini dialami dalam derajat yang berbeda –beda pada
masing – masing individu.
· Anger and Aggression (
kemarahan dan agresi)
Merupakan
reaksi psikologis berupa kemarahan yang mengarah pada perilaku agresi ( baik
berupa tindakan fisik atau verbal ) ketika individu mengalami frustasi.
Perilaku agresi ditunjukan langsung pada sumber stress ( direct aggression )
atau dengan menyerang orang yang tidak bersalah dan objek – objek yang ada disekitarnya
menjadi tempat pelampiasan kemarahan.
· Apathy and Depression (
ketidakberdayaan dan depresi )
Merupakan
reaksi psikologis berupa menarik diri dan merasa tidak berdaya menghadapi
peristiwa – peristiwa yang tidak terkontrol.
· Cognitive Impairment (
penurunan fungsi kognitif)
Merupakan
reaksi psikologis akibat stress yang ditandai dengan sulit berkonsentrasi,
sulit untuk berpikir secara logis dan pemikiran yang mudah teralihkan dalam
melakukan tugas – tugas atau masalah yang kompleks.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi Penilaian terhadap Stress
Penilaian
individu terhadap sesuatu yang dianggap stress dipengaruhi oleh dua faktor :
1) . Faktor
Individu : meliputi itelektual , motivasi dan kepribadian
2) . Faktor
Situasi : meliuputi besar kecilnya tuntutan keadaan yang dilihat stress.
Tiga
tahapan dalam Stres
Ada
tiga tahapan dalam stress menurut GAS ( General Adaption Syndrome ) yaitu :
1) . Alarm Reaction
Merupakan
respon terhadap kondisi stress yang muncul secara fisik terjadi perubahan pada
tubuh contohnya seperti tegang , cemas
dan lain – lain.
2)
.
Resistance
Kondisi
dimana tubuh berhasil melakukan adaptasi terhadin stress
3) . Exhaustion
Kondisi
jika stress berkelanjutan sehingga individu menjadi rapuh . secara fisiologis
mungkin terjadi halusinasi, dulusi.
Appraisal
Penilaian
terhadap suatu keadaan yang dapat menyebabkan stres disebut stress appraisals.
Menilai suatu keadaan yang dapat mengakibatkan stress tergantung dari
2 faktor, yaitu faktor yang berhubungan dengan orangnya (Personal factors)
dan faktor yang berhubungan dengan situasinya. Personal factors didalamnya
termasuk intelektual, motivasi, dan personality characteristics. Sedangkan
faktor situasi yang ,mempengaruhi stress appraisals, yaitu:
a. Kejadian
yang melibatkan tuntutan yang sangat tinggi dan mendesak sehingga
menyebabkan
ketidaknyamanan
b. Life
transitions, dimana kehidupan mempunyai banyak kejadian penting yang menandakan
berlalunya perubahan dari kondisi atau fase yang satu ke yang lain, dan
menghasilkan perubahan substansial dan tuntutan yang baru dalam kehidupan kita.
c. Timing
juga berpengaruh terhadap kejadian-kejadian dalam kehidupan kita, dimana
apabila kita sudah merencanakan sesuatu yang besar dalam kehidupan kita dan timing-nya
meleset dari rencana semula, juga dapat menimbulkan stres.
d. Ambiguity,
yaitu ketidakjelasan akan situasi yang terjadi
e. Desirability,
ada beberapa kejadian yang terjadi diluar dugaan kita
f. Controllability,
yaitu apakah seseorang mempunyai kemampuan untuk merubah atau menghilangkan
stressor. Seseorang cenderung menilai suatu situasi yang tidak
terkontrol sebagai suatu keadaan yang lebih stressful, daripada situasi
yang terkontrol.
Ancaman
merupakan konsep kunci dalam memahami stress. mengungkapkan bahwa individu yang tidak akan
merasakan suatu kejadian sebagai suatu gangguan bila stressor tersebut diinterpretasikan
sebagai hal yang wajar. Ancaman adalah suatu penilaian subjektif dari pengaruh
negatif yang potensial dari stressor. Transactions yang mengarah pada
kondisi stres umumnya melibatkan proses assesment yang disebut sebagai cognitive
appraisals adalah suatu proses
mental, dimana ada dua factor yang dinilai oleh seseorang: (1) apakah sebuah
tuntutan mengancam kesejahteraannya dan (2) resources yang tersedia untuk
memenuhi tuntutan tersebut.
Coping
Individu
dari semua umur mengalami stres dan mencoba untuk mengatasinya. Karena
ketegangan fisik dan emosional yang menyertai stres menimbulkan ketidaknyaman,
seseorang menjadi termotivasi untuk melakukan sesuatu untuk mengurangi stres.
Hal-hal yang dilakukan bagian dari coping .
coping
adalah proses dimana seseorang mencoba untuk mengatur perbedaan yang diterima
antara demands dan resources yang dinilai dalam suatu keadaan
yang stressful.coping sebagai segala usaha untuk mengurangi stres, yang
merupakan proses pengaturan atau tuntutan (eksternal maupun internal) yang
dinilai sebagai beban yang melampaui kemampuan seseorang. usaha coping sangat
bervariasi dan tidak selalu dapat membawa pada solusi dari suatu masalah yang
menimbulkan situasi stres. Individu melakukan proses coping terhadap
stres melalui proses transaksi dengan
lingkungan,
secara perilaku dan kognitif.
Fungsi
Coping
Proses
coping terhadap stres memiliki 2 fungsi utama yang terlihat dari bagaimana
gaya menghadapi stres, yaitu :
1.
Emotional-Focused Coping
Coping
ini
bertujuan untuk melakukan kontrol terhadap respon emosional terhadap situasi
penyebab stres, baik dalam pendekatan secara behavioral maupun kognitif. individu cenderung menggunakan Emotional-Focused
Coping ketika individu memiliki persepsi bahwa stresor yang ada tidak dapat
diubah atau diatasi.
2.
Problem-Focused Coping,
Coping
ini
bertujuan untuk mengurangi dampak dari situasi stres atau memperbesar sumber
daya dan usaha untuk menghadapi stres. mengemukakan
bahwa individu cenderung menggunakan Problem Focused Coping ketika
individu memiliki persepsi bahwa stressor yang ada dapat diubah
Metode
Coping Stress
Ada berbagai
jenis strategi coping, baik secara problem-focused maupun emotion-focused,
antara lain:
1. Planful
problem solving yaitu usaha untuk mengubah situasi, dan menggunakan usaha
untuk memecahkan masalah.
2. Confrontive
coping yaitu menggunakan usaha agresif untuk mengubah situasi, mencari penyebabnya dan mengalami resiko.
3. Seeking
social support yaitu menggunakan usaha untuk mencari sumber dukungan
informasi, dukungan sosial dan dukungan emosional.
4. Accepting
responsibility yaitu mengakui adanya peran diri sendiri dalam masalah
5. Distancing
yaitu menggunakan usaha untuk melepaskan dirinya, perhatian lebih kepada
hal yang dapat menciptakan suatu pandangan positif.
6. Escape-avoidance
yaitu melakukan tingkah laku untuk lepas atau menghindari.
7. Self-control
yaitu menggunakan usaha untuk mengatur tindakan dan perasaan diri sendiri.
8. Positive
reappraisal yaitu menggunakan usaha untuk menciptakan hal-hal positif
dengan memusatkan pada diri sendiri dan juga menyangkut religiusitas.
Kesimpulan
Stress
adalah reaksi emosional yang tidak menyenagkan yang ditunjukan oleh
seseorang , ketiksa orang tersebut
memaknai suatu peristiwa sebagai sesuatu yang menimbulkan ancaman. Ada dua
gangguan pada stress yaitu :
· Gangguan stress akut adalah gangguan kecemasan
yang berkembang setelah peristiwa traumatis dengan simtom – simtom seperti
depersonalisasi , kebingungan , kecemasan yang sangat intens.
· Gangguan stress pasca trauma : gangguan
kecemasan yang ditandai oleg beberapa simtom yang menekan yang dialami individu
selama lebih dari sebulan pasca kejadian traumatis.
Daftar Pustaka
Halgin P Richard dan Susan Krauss Whitbourne
, psikologi abnormal ,
2009 edisi 6 buku 1
Fudyartanta Ki ,Psikologi umum 1 & 2
Feist Jess dan Feist J Gregory ,teori
kepribadian edisi 7