Minggu, 30 Maret 2014

Pengertian dan Bentuk Psikoterapi

PSIKOTERAPI

Dalam perspektif bahasa, psikoterapi berasal dari kata Psyche dan therapy. Kata psyche berarti jiwa, sedangkan therapy yang berarti penyembuhan. Jika digabungkan psikoterapi mempunyai arti penyembuhan jiwa.Psikoterapi merupakan salah satu modalitas terapi yang terandalkan dalamtatalaksana pasien psikiatri disamping psikofarmaka dan terapi fisik. Sebetulnya dalamkehidupan sehari-hari, prinsip-prinsip dan beberapa kaidah yang ada dalam psikoterapi ternyata juga digunakan, antara lain dalam konseling, pendidikan dan pengajaran.

Sejak berabad yang lalu, para ahli telah menyadari bahwa psikoterapi berperan penting pada penyembuhan gangguan-gangguan pikiran dan perasaan, dan dokter berperan penting dalam hal itu (A healer is a person to whom a sufferer tells things; and out of his or her listening, the healer develops the basis for therapeutic interventions. The good listener is the best physician for those who are ill in thought and feeling).  Oleh karena itu dahulu psikoterapi sering disebut sebagai the talking cure. Psikoterapi diterima sebagai ilmu dan ketrampilan tersendiri, sebagai pengembangan lebih lanjut dari prinsip-prinsip the talking cure tersebut, oleh karena terdiri atas teknik-teknik dan metode khusus yang dapat diajarkan dan dipelajari.             

            Secara non spesifik, psikoterapi dapat menambah efektivitas terapi lain; sebagai suatu yang spesifik atau khusus, sebagaimana telah disebutkan di atas, psikoterapi merupakan rangkaian teknik yang digunakan untuk mengubah perilaku (catatan: teknik merupakan rangkaian tindakan yang dibakukan untuk mendapatkan perubahan tertentu, bukan urutan perubahan alamiah, sehingga harus dilatih untuk mencapai ketrampilan optimal). Dengan psikoterapi, seorang dokter akan dapat memanfaatkan teknik-teknik untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapainya. Bila seorang dokter tidak mengerti atau memahaminya, sebetulnya bukan hanya tidak akan menambah efektivitas terapinya, melainkan setidaknya dapat menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan pasiennya.

Dalam praktek, psikoterapi dilakukan dengan percakapan dan observasi. Percakapan dengan seseorang dapat mengubah pandangan, keyakinan serta perilakunya secara mendalam,dan hal ini sering tidak kita sadari. Beberapa contohnya, antara lain seorang penakut, dapat berubah menjadi berani, atau, dua orang yang saling bermusuhan satu sama lain, kemudian dapatmenjadi saling bermaafan, atau, seseorang yang sedih dapat menjadi gembira setelah menjalani percakapan dengan seseorang yang dipercayainya. Bila kita amati contoh-contoh itu, akan timbul pertanyaan, apakah sebenarnya yang telah dilakukan terhadap mereka sehingga dapat terjadi perubahan tersebut. Pada hakekatnya yang dilakukan ialah pembujukan atau persuasi. Caranyadapat bermacam-macam, antara lain dengan memberi nasehat, memberi contoh, memberikan pengertian, melakukan otoritas untuk mengajarkan sesuatu, memacu imajinasi, melatih, dsb.Pembujukan ini dapat efektif asal dilakukan pada saat yang tepat, dengan cara yang tepat, olehorang yang mempunyai cukup pengalaman. Pada prinsipnya pembujukan ini terjadi dalamkehidupan sehari-hari, dalam berbagai bidang, dan dapat dilakukan oleh banyak orang

DEFENISI

Psikoterapi merupakan sarana untuk memeriksa pikiran yang bersifat disfungsional, perasaan, dan perilaku dengan tujuan untuk mengubah pikirian dengan interaksi yang sistematisantara klien dan terapis dengan menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantumenghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran, dan perasaan klien dan membantu klienmengatasi tingkah laku yang abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidupnyasehingga klien dapat berkembang sebagai seorang individu.

PRINSIP PRINSIP UMUM PSIKOTERAPI
Psikoterapi dilakukan dengan cara percakapan atau wawancara (interview). Dalam suatuwawancara, tidak dapat dipisahkan antara sifat terapeutik dan penegakan diagnosis. Biasanya, pertanyaan  yang diajukan mengandung kedua aspek tersebut, yaitu untuk mengoptimalkan hubungan interpersonal dengan pasien (sifat terapeutik), dan untuk melengkapi data dalam usaha menegakkan diagnosis. Dalam melakukan psikoterapi, wawancara harus lebih mengutamakan aspek terapeutiknya, data yang diperlukan akan berangsur terkumpul dengan kian membaiknya hubungan interpersonal yang terjalin antara dokter dengan pasiennya, sehingga berartinya suatu wawancara tergantung dari sifat hubungan terapis dengan pasiennya tersebut.

Dalam melakukan wawancara, hendaknya kita juga melakukan observasi secara menyeluruhdengan teliti. Sambil mengajukan pertanyaan, kita juga mengamati dan turut serta (sebagai participant observer ) dalam proses yang sedang berlangsung pada saat dan situasi tersebut (“thehere and now”). Yang kita amati yaitu : apa yang terjadi pada pasien, apa yang terjadi pada pewawancara atau terapis sendiri, serta apa yang terjadi di antara terapis dan pasiennya. Dalam berhadapan dengan pasien, dokter atau terapis mempengaruhi pasien dengan sikap dan perkataannya, dari menit ke menit, saat ke saat. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan sebetulnya bukan hanya apa yang kita bicarakan, tetapi juga bagaimana cara kita melakukannya, kapan (saatatau waktu yang tepat) kita mengungkapkan hal tertentu yang ingin kita sampaikan,dan bagaimana hubungan antara si penolong (dokter atau terapis) dan yang ditolong (pasien) tersebut.Hal-hal tersebut dapat membuat pasien menjadi lebih tenang atau sebaliknya menjadi tegang,lebih terbuka atau tertutup, lebih percaya atau pun curiga, sehingga dapat disimpulkan bahwa selalu ada pengaruh terapeutik maupun kontraterapeutik, dan tidak pernah netral sama sekali.

JENIS JENIS PSIKOTERAPI
Menurut konsep teoretis tentang motivasi dan perilaku, psikoterapi dapat dibedakan menjadi: psikoterapi perilaku atau behavioral (kelainan mental-emosional dianggap teratasi bila deviasi perilaku telah dikoreksi), psikoterapi kognitif, psikoterapi analitik,dinamik,intrapersonal,dan humanistik . Psikoterapi kognitif dan perilaku banyak bersandar padateori belajar, sedangkan psikoterapi dinamik berdasar pada konsep-konsep psikoanalitik Freuddan pasca-Freud.

Psikodinamik (psikoanalitik) psikoterapi

 Adalah di mana seorang terapis psikoanalisisakan mendorong klien untuk mengatakan apa pun yang terjadi melalui pikirannya. HalIni akan membantu klien untuk menyadari makna tersembunyi atau pola dalam apa yang
Klien lakukan atau katakan yang mungkin berkontribusi terhadap masalahnya. Klien akandiberikan waktu untuk berpikir dan berbicara tentang perasaannya tentang diri sendiridan orang lain (terutama keluarga dan orang-orang terdekat). Biasanya klien akanmembahas apa yang terjadi dalam hidup klien saat ini, apa yang telah terjadi di masa lalu, bagaimana masa lalu dapat mempengaruhi bagaimana Anda merasa, berpikir dan berperilaku sekarang.


Adalah suatu bentuk psikoterapi dengan cara membantu kliendalam mengatasi masalah yaitu dengan mengubah cara klien berperilaku. Sebagai contoh,klien mungkin perlu untuk mengatasi rasa takut, atau fobia. Terapis akan membantu kliensecara bertahap, dengan menggunakan lebih banyak waktu untuk situasi yang sedangklien rasakan, seperti rasa takut, penggunaan waktu yang lebih lama akan membantuklien merasa lebih nyaman dan santai dalam terapi ini.

Terapi kognitif analitis
Adalah suatu bentuk pengobatan di mana seorang terapismembantu pasien untuk memahami hal-hal yang tidak beres di masa lalunya danmengeksplorasi bagaimana untuk memastikan bahwa mereka tidak bersalah pada waktuyang akan datang.

Terapi interpersonal
Adalah suatu bentuk psikoterapi untuk pengobatan untuk depresi.Hal ini bertujuan untuk membantu klien untuk memahami bagaimana masalah yangdihadapinya, dan membantu klien untuk mengetahui bagaimana memperkuat hubunganantar sesama dan menemukan bagaimana cara yang lebih baik untuk mengatasimasalah

Terapi humanistik 

  Adalah suatu bentuk psikoterapi yang berfokus untuk mengenalikemampuan manusia dalam bidang-bidang seperti kreativitas, pertumbuhan pribadi, dan pilihan. Tujuan utamanya adalah untuk mencari tahu bagaimana individu memandangdiri mereka sendiri dan untuk mengenali pertumbuhan, pengarahan diri sendiri, dantanggung jawab. Metode ini membantu klien dalam upaya untuk mengenali kekuatanmereka dengan pengalaman dan pemahaman.

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, psikoterapi terbagi atas : psikoterapi suportif, psikoterapi reedukatif, dan psikoterapi rekonstruktif


A. Terapi supportive 
Suatu terapi yang tidak merawat atau memperbaiki kondisi yang mendasarinya, melainkan meningkatkan kenyamanan pasien. 
     Penyembuhan Supportif (Supportive Therapy)
          Merupakan perawatan dalam psikoterapi yang mempunyai tujuan untuk :
·         Memperkuat benteng pertahanan (harga diri atau kepribadian)
·         Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian emosi atau kepribadian
—  Pengembalian pada penyesuaian diri yang seimbang.
Ø  Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya :
o   Bimbingan (Guidance)
o   Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
o   Pengutaraan dan penyaluran arah minat
o   Tekanan dan pemaksaan
o   Penebalan perasaan (Desensitization)
o   Penyaluran emosional
o   Sugesti
o   Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)

B.   Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
          Suatu metode pnyembuhan yang mempunyai bertujuan untuk mengusahakan penyesuaian kembali, perubahan atau modifikasi sasaran/tujuan hidup, dan untuk menghidupkan kembali potensi. Adapun metode yang dapat digunakan antara lain :
·           Penyembuhan sikap (attitude therapy)
·           Wawancara (interview psychtherapy)
·           Penyembuhan terarah (directive therapy)



C.     Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
          Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi. Metode dan teknik pendekatannya antara lain :
·           Psikoanalisis
·           Pendekatan transaksional (transactional therapy)
·           Penyembuhan analitik berkelompok


Tidak ada komentar:

Posting Komentar